forgiveness-rosirisalah.com
Artikel, Penggalan Hidup

Forgiveness

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


rosirisalah.com – Baru-baru ini aku nonton film berjudul Wonder yang diangkat dari novel best seller karangan R.J Palacio. Film ini bagus dan mengharukan. Temen-temen yang belum nonton, boleh juga  untuk nonton. Ceritanya adalah tentang seorang anak bernama August Pullman yang biasa dipanggil Auggie yang mendapati dirinya ‘berbeda’ dari anak-anak seumurannya. Auggie menderita salah satu kelainan genetik yang membuat wajahnya harus mendapat 27 jahitan sehingga ia tidak terlihat ‘normal’ seperti anak-anak seumurannya. Walaupun begitu, orangtua Auggie sangat suportif dan membuat Auggie menjadi anak yang periang, pintar dan baik.

Tiba pada satu waktu, Ibunya menyarankan Auggie untuk bersekolah di sekolah umum tempatnya dapat berbaur dengan anak-anak lain. Konflik pun dimulai, karena Auggie harus beradaptasi lagi saat masuk ke sekolah barunya. Pembulliyan, perlakuan tidak adil, hingga Auggie tidak ditemani karena dianggap wabah (yang dapat menular jika didekati) pun terjadi selama masa itu.

Sejak dimulai film ini sampai akhir filmnya, aku terharu dan jujur aja berusaha menahan tangis. Film ini juga mengangkat sudut pandang Via (kakaknya Auggie yang pengertian), orang tua dan guru-guru Auggie serta teman-teman yang mengitarinya. “Wonder” adalah keajaiban yang akan mengajarkan setiap orang untuk melihat dari perspektif lain dalam suatu cerita.

By the way, ada kalimat pertama di awal film yang bilang, “When given the choice between being right or being kind choose kind.” Kurang lebih berarti saat kamu harus memilih antara menjadi benar atau menjadi baik, pilih menjadi baik.  Mungkin terlihat keren. Terus, aku langsung mengingat, how to Rasulullah yang membalas orang-orang Thaif. Ternyata wow, lebih keren dari itu!

Baca juga: Kata Pertama Umat Manusia

Rasulullah pernah ditanya oleh Ibunda Aisyah, pernahkan Rasulullah mengalami peristiwa yang lebih sedih daripada perang Uhud?

Rasulullah bilang “Ada, yaitu saat di Thaif.”

Bagaimanakah peristiwa Thaif itu? Padahal kita tahu Uhud merupakan salah satu peristiwa yang paling sedih bagi umat muslim. Rasulullah terluka di Perang Uhud dan saat itu harus kehilangan banyak pasukan muslim seperti paman Rasulullah, Hamzah. Peristiwa Thaif itu hadir di tahun kesedihan. Pada saat Rasulullah kehilangan sang istri tercinta yang setia menemaninya sejak awal perjalanan dakwah, Ibunda Khadijah dan Rasulullah juga kehilangan sang paman yang selama ini menemani dan melindungi beliau Abu Thalib, namun sang paman meninggal saat belum berislam.  Semakin sedihlah Rasulullah.

Sementara, kaum kafir Quraisy terus memblokade dan merepresi umat muslim di Mekah saat itu. Rasulullah pun terpikir untuk berdakwah dan mencari pertolongan ke Thaif.  Why Thaif? Sebagian ulama mengkaji. Wilayah Thaif ini terkenal karena kesuburannya. Salah satu tempat yang subur di wilayah padang pasir. Tempat yang terkenal sebagai wisatanya para raja-raja, katanya. Terkenal banget dulu Thaif ini dan sangat strategis untuk menjadi tempat penyebaran dakwah.

Namun ternyata harapan Rasulullah pupus sudah. Masyarakat Thaif tidak sebaik itu. Rasul yang berharap Thaif dapat menerima dakwah Islam, mereka malah menghina dan mengolok-olok Nabi. Para pembesar Thaif meremehkan Rasulullah karena menjadi Nabi.

Selama sepuluh hari Rasulullah terus berdakwah kepada setiap orang di Thaif, namun tidak ada diantara mereka yang mau beriman. Mereka terus menghina dan meremehkan Rasulullah. Bahkan saat hendak pulang pun, semua pintu ditutup kecuali satu pintu yang saat Rasulullah melewatinya mereka melempari batu dan terus membully Rasulullah, sampai kaki Rasulullah terluka.

Kejam banget mereka tuh. Tidak cukup kekerasan simbolik atau verbal, mereka menyiksa Rasulullah dengan kekerasan fisik. Rasulullah berusaha menahan agar darah tidak terkucur ke bumi agar bumi tidak marah. Saat itu juga malaikat penjaga gunung sudah siap untuk mengadzab masyarakat Thaif dengan izin Allah, Rasulullah tinggal meminta itu saja.

Namun, end of the story Rasulullah bukan meminta adzab justru beliau berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Rasulullah diutus bukan untuk mengadzab namun untuk menyebarkan Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Maka Rasulullah berdoa dengan indah. Mau pergi kemana lagi kah Ya Allah? Saat Thaif tidak menerimanya, saat kota kelahirannya Mekah menghabisinya. Rasulullah hanya berdo’a, “tidak apa-apa Ya Allah, asalkan Engkau tidak marah kepadaku.”

Jadi saat itu, malaikat sudah bersiap untuk mengazab orang-orang Thaif dan meminta Rasulullah untuk berdoa. Namun, Rasulullah sangat sedih disitu. Inilah peristiwa yang sangat sedih itu. Saat beliau sangat sedih dan diberikan kemampuan untuk membalas, namun Rasulullah memilih untuk memaafkan dan mendoakan.

“Itu karena bangsa Thaif belum paham… Semoga nanti dari keturunan bangsa Thaif akan ada yang membela agama Islam.”

Hiks 😥

Rasulullah sebaik itu. Ketimbang marah dan balas dendam karena dirinya dilukai dan disakiti, beliau malah mendoakan bangsa Thaif agar mendapatkan keturunan yang membela dan beragama Islam. Kabarnya sekarang Thaif menjadi negeri yang mempunyai populasi muslim 100%.

MasyaAllah.

So, aku mau nambahin dan nyambung-nyambungin sama kutipan dari film Wonder di awal. Maka selain memilih antara baik dan benar, akan lebih baik lagi:

Sebagaimana Rasulullah mendoakan masyarakat Thaif alih-alih meminta azab yang ditimpakan kepada mereka. Ini luar biasa sih menurutku. Baiknya kebangetan, banget-banget-banget!

Karena yang harus diperhatikan sesungguhnya bukan pandangan manusia—yang kadang kadang mengejek kita, meremehkan kita, menjahati kita. Yang harus kita perhatikan adalah pandangannya Allah saja.

Terus mungkin gini. Yang baik menurut kita, belum tentu benar menurut Allah. Yang menurut manusia kadang-kadang dianggap buruk belum tentu itu tidak benar menurut Allah. Jadi sebenarnya Islam adalah agama yang Haq. Dan kebenaran dalam Islam pasti tentu baik. Maka orang-orang baik adalah mereka yang mau menerima kebenaran. Semua yang terlihat baik belum tentu benar, tapi semua hal yang benar sudah pasti baik.

Maka kita sebagai manusia yang hidup di dunia ini, pasti gak akan bebas dari hina dan ejekan. Kaum julid dimana-mana. Bayangin aja, manusia sebaik Rasulullah saja masih ada yang membenci dan menghina. Apalagi kita?

Kesimpulannya sikap yang dicontohkan Nabi memang istimewa banget!

Karena itu kawan, janganlah seperti Joker yang dari baik menjadi jahat akibat tersakiti. Sebab sebenar-benarnya orang baik itu, akan tetap dan selalu baik. Even disakiti oleh manusia ya gak masalah karena kita masih tetap punya Allah 🥰❤

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.