rosirisalah.com – Lama-lama aku tidak bisa memendam perasaan yang menumpuk ini. Sesantuy apapun aku, akhirnya detik ini adalah puncaknya. Aku benar-benar tidak percaya diri kepada pencapaian diri dan waktu-waktu yang aku habiskan selama ini.

Bukan, bukan menyesal. Justru sebuah motivasi tinggi yang benar-benar menampar aku bolak-balik. Begitu sadarnya aku, di umur yang 22 tahun ini terlalu banyak input dan sangat konsumtif. Aku benar-benar tidak memaksimalkan potensi atau modal apapun yang aku miliki untuk lebih bermanfaat dan produktif. Sudah umur segini loh… aku gunanya apa?
Aku benar-benar pemalas!
Aku tidak disiplin!
Masih juga enggak persisten!
Gak bekerja keras!
Ini terjadi saat aku merasa, CV ku kalah saing dengan banyak orang di luar sana. Bukan perkara dunia saja. Tapi perkara akhirat pun aku benar-benar zero. Aku iri pada mereka yang bisa memanfaatkan waktunya.
Kusadari bahwa: Melakukan sesuatu gagal lagi – gagal lagi. Itu karena kemauanku banyak! — Too much, hingga arah hidupku rasanya tidak jelas dan hanya menerima banyak hal tanpa fokus ingin mengejar apa.
Banyak belajar tapi gak banyak yang diaplikasikan / digunakan?

Aku gundah gulana… segundah gulananya… lebih gundah daripada dulu skripsi gak kelar kelar ☹
Sesungguhnya aku terlalu banyak suka, hingga tidak tahu waktuku sebenarnya dihabiskan untuk apa? Adakah yang bisa aku raih dengan melakukan hal ini dan hal itu? Aku merasa belum menjadi apa-apa, dan (putus asa) karena tidak tahu mau menjadi apa. Yang paling menyedihkan adalah saat dirimu merasa useless. Aku lebih suka diberdayakan btw *berpikir keras *tapi pemalas
Sampai akhirnya aku merenung dan memaksa diri ini untuk lebih visioner dan keras. Keras kepada diri. Bukan untuk terlihat bisa apa, tapi lakukan hal-hal yang penting dan bermanfaat bagi sekitar. Aku harus merubah kata-kata diatas menjadi motivasi untuk bergerak dan berubah.
Detik ini juga!
Aku (dulu) benar-benar pemalas! Dan mulai sekarang aku harus berusaha menjadi lebih rajin dan produktif!
Aku (dulu) tidak disiplin! Dan mulai sekarang aku akan berusaha lebih disiplin dan tidak takut gagal!
Aku (dulu) masih tidak persisten dan lembek! Maka mulai sekarang aku akan lebih keras kepada diri sendiri bukan untuk mengalahkan orang lain!
Aku mengerti bagaimana orang bisa menjadi begitu rugi karena terperdaya waktu luang dan tubuh yang sehat. Mencoba mengejar sesuatu, terobsesi, semangat di awal-awal namun mudah menyerah terjerat si zona nyaman. Aku juga mengerti, bagaimana rasanya menjadi si gagal, yang takut mencoba lagi karena kegagalan. Terlalu banyak takut, terlalu banyak khawatir, terlalu banyak merasa nyaman.
Aku mengerti semuanya dan aku ingin berubah.
Karena Allah sudah mention dalam firman-Nya,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d (13) : 11)
Ya Allah, jangan biarkan aku mengurusi urusanku sendiri. Karena tanpa-Mu, tanpa bimbingan-Mu, tanpa petunjuk-Mu, aku benar-benar tidak mampu.
15/10/2020
Ditulis saat seorang Rosi Risalah merasa sangat sangat insecure
(aku memang bukan ribener)