Judul : Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (The Subtle Art of Not Giving A Fuck)
Penulis : Marx Manson
Tahun : 2018
Penerbit : Grasindo
Jenis : Self-Improvement
Jlm Halaman : 246 hlm (Terjemahan Indonesia)
Marx Manson adalah seorang bloger kenamaan dengan berjuta pembaca. Ia tinggal di New York dan Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat adalah buku pertamanya. Buku ini pertama kali diterbitkan di New York, AS oleh Penerbit HarperOne dengan judul The Subtle Art of Not Giving a Fuck tahun 2016. Sebuah buku pengembangan diri yang akhirnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh PT Gramedia tahun 2018.
Dalam buku ini terdapat 9 bab yang memaparkan kenyataan juga realitas tentang kehidupan milenial dan bagaimana perilaku kita dalam menghadapinya. Di tengah masyarakat yang konsumtif dan selalu ingin merasa lebih, buku ini cocok untuk menjelaskan kiat-kiat bagaimana anda harus memahami diri Anda.
Dari judulnya, mungkin akan menganggap buku ini adalah bentuk penegasan terhadap pengabaikan dalam banyak hal. Namun bukan itu intinya, karena dalam buku ini saya sebagai pembaca merasa ditampar dan disadarkan tentang beberapa kesalahan diri dan bagaimana cara menghadapinya. Bagaimana selayaknya kita takut terhadap kegagalan, takut terhadap kematian, takut terhadap penolakan dan sebagainya.
Buku ini memberikan gambaran nyata disertai kisah dan analogi-analogi yang menyenangkan dan tentunya menyadarkan pembaca. Buku pengembangan diri yang cocok dibaca oleh anda yang sedang mengalami krisis identitas den terus merasa kurang di tengah generasi ini.
Kutipan khas Mark Manson di halaman 6 dalam buku, “Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan banyak hal; tetapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting.”
Pemikiran Marx patut diapresiasi dengan gaya bicaranya yang lugas dan jujur. Buku ini menjadi rekomendasi bagi siapapun yang ingin memaknai hidup lebih baik lagi dengan dapat menyeleksi apasaja yang patut untuk dipedulikan. Untuk dapat lebih bijaksana memaknai setiap peristiwa dan untuk mencoba bertanggung jawab terhadap hal-hal unik yang belum tentu anda pikirkan.
“Anda tidak akan pernah bahagia jika Anda terus mencari apasaja yang terkandung di dalam kebahagiaan. Anda tidak akan pernah hidup jika terus mencari arti kehidupan.”—Albert Camus.
(Rosi Risalah)
bersikap bodoh amat memang penting sih, tapi jangan sampai terlanjur bodoamat juga…
Halo vera, terimakasih komentarnya! Wah, wajib baca bukunya. Menarik sekali. Kita memang jangan terlanjur bodo amat, tapi perdulikan lah saja hal-hal yang penting saja. Hehee ???