Jadi, ceritanya aku putuskan untuk menulis kembali setelah sekian lama tidak berproses di blog ini.
Hari ini, setelah shalat gerhana bersama rekan-rekan akhwat di kantor, tiba-tiba aku jadi sedikit merenung tentang mengapa harus menulis kembali. Melow sedikit sebab sudah periode akhir tahun juga. Kayaknya, sayang aja kalau tidak menulis–secara rutin, maksudku.

Refleksi. Semacam banyak perenungan-perenungan yang tidak pernah usai. Tentang mengapa saat ini aku bernafas di sini, dan Allah takdirkan untuk berada di sini, bertemu dengan orang-orang baik yang luar biasa, dengan lugas bahwa Allah itu tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh seorang manusia tidak fokus yang terlahir di bumi ini. Ya, kadang aku selalu sulit mengambil keputusan apa yang terbaik diantara setiap pilihan yang ada.
Bukankah kita memang tidak pernah tahu apa yang akan kita lakukan esok hari?
Dan kalau… kehidupan kita di dunia ini benar-benar singkat, layaknya suara iqomah diantara adzan dan waktu dirikan shalat?
Adanya Gerhana pun adalah bukti kuasa dari-Nya. Manusia itu kecil, tak mungkin mengelola perjalanan bumi-bulan-matahari seperti Sang Pencipta. Manusia itu terkadang sombong dan tempat berkeluh kesah.
Bukankah sebenarnya manusia itu secara naluri sudah menyadari?
Cileunyi, 26/12/2019